PROFIL INOVATOR


Melalui proses seleksi lokal dengan dukungan untuk pengembangan keterampilan, 15 Inovator Lokal terpilih untuk mengikuti Workshop Inovasi IDEAKSI dalam Fase Penemuan. YEU menempatkan fokus yang kuat pada inklusi kelompok berisiko dalam aksi kemanusiaan.


Pada April 2021, YEU membuka pendaftaran selama sebulan untuk proposal ide inovasi yang bertujuan mendukung inklusi. Sebanyak 43 pendaftaran konsep dari tim inovasi dari organisasi berbasis masyarakat, kelompok masyarakat (misalnya kelompok perempuan, kelompok lansia, komunitas gereja, komunitas seni), LSM lokal, dan akademisi. Setelah penyaringan awal, tim inovator mengikuti serangkaian lokakarya yang difasilitasi oleh YEU yang berfokus untuk mendukung mereka mengembangkan ide-ide mereka lebih jauh. Inovator juga didukung untuk melakukan penelitian masalah, termasuk analisis akar masalah, pemetaan pengetahuan dan pemetaan aktor, dan penelitian pengguna, termasuk kelompok fokus dan diskusi wawancara untuk memastikan inovasi diinformasikan oleh kebutuhan dan pengetahuan masyarakat.


Menjelang akhir fase pengembangan ide, YEU memberikan pelatihan pitching untuk lebih memperkuat keterampilan dan kapasitas para 15 inovator di Fase Penemuan dan mendukung mereka untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan jelas sebelum seleksi akhir.


Acara Demo Day kemudian diselenggarakan untuk memilih 10 tim final. Para pakar pemerintah pusat dan daerah, CSO, media dan perwakilan sektor swasta semuanya menghadiri Demo Day yang tidak hanya bertujuan untuk memilih tim final tetapi juga dirancang untuk menjajaki kemungkinan peluang kolaborasi dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan sebagai mitra, investor, atau calon jaringan.


10 tim inovator di Fase Pengembangan terpilih mendapatkan pendanaan sebesar Rp85.000.000 untuk menjalankan implementasi ide inovasi mereka selama Tahap Pengembangan dalam periode 6 bulan sejak Oktober 2021 hingga April 2022. Website ini menampilkan inovasi dari 9 inovasi yang masih melanjutkan proses pengembangannya bersama IDEAKSI paska April 2022.


Setelah periode implementasi Fase Pengembangan berakhir, kemudian dipilih 4 tim inovator lokal di Fase Pertumbuhan untuk mengembangkan inovasinya (scale up) sejak Mei 2022 hingga Maret 2022 dengan pendanaan sebesar Rp125.000.000.

Fase Pertumbuhan / Scale Up
DIFAGANA DIY

Inovasi: DIFGANDES 2.0 Aplikasi Android untuk Pengurangan Risiko Bencana yang Inklusif.



Fase Pertumbuhan / Scale Up
Kelompok Tani Ngudi Mulyo

Inovasi: Smart Irigasi Kabut, solusi pertanian ramah lansia dan disabilitas dengan sentuhan teknologi dalam pengembangannya untuk menarik anak muda ikut bertani.


Fase Pertumbuhan / Scale Up
PB Palma GKJ Ambarrukma

Inovasi: Tanggap kedaruratan banjir Sungai Gadjah Wong yang efektif dan inklusif di 5 Padukuhan Kelurahan Caturtunggal.

 

Fase Pertumbuhan / Scale Up
Yayasan CIQAL

Inovasi: Optimalisasi Peran Sister Village dari Kalurahan Kepuharjo Pada Program Kesiapsiagaan Bencana Yang Inklusif Bagi Disabilitas.


Fase Pengembangan / Prototype
Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA)

Inovasi: Inovasi Pengelolaan Sampah Dengan BSF (black soldier fly) atau Larva Maggot Sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Organik dengan Proses Biokonversi Dalam Rangka Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat Lokal dan Inklusif.


Fase Pengembangan / Prototype
Forum Pengurangan Risiko Bencana Gunungkidul (FPRB GK)

Inovasi: Inovasi Digital Musyawarah Digital Inklusif Pengurangan Risiko Bencana bagi Difabilitas di Gunungkidul.


Fase Pengembangan / Prototype
Perkumpulan Lingkar

Inovasi: Adaptasi Sistem Peringatan Dini dan Rencana Evakuasi yang Inklusif terhadap Erupsi Gunungapi Merapi di Desa Girikerto.


Fase Pengembangan / Prototype
Merapi Rescue Community

Inovasi: Sistem Pedoman Evakuasi Berbasis Visual dan Suara dalam Mitigasi Bencana untuk Bencana Letusan Gunung Berapi.


Fase Pengembangan / Prototype
Sekoci Sasana Inspira

Inovasi: Orientasi Jalinan Keluarga Angkat Darurat (SINARKARAT) Sebagai Solusi Efektif dalam Mitigasi Bencana Bagi Penyandang Disabilitas.


Fase Penemuan / Ideation
Yayasan Caritra

Inovasi: Metode Perencanaan Desa yang Inklusif dan Tanggap Terhadap Bencana dengan Masterplan Desa.


Fase Penemuan / Ideation
Lingkup Indonesia

Inovasi: Mendorong Tata Kelola Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang Ekologis dan Inklusif di Desa melalui Audit Sosial.


Fase Penemuan / Ideation
Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B)

Inovasi: Pembibitan dan penanaman mangrove yang inklusif.

Fase Penemuan / Ideation
Ngudi Rejeki Tompak

Inovasi: Teknologi tepat guna pengolahan limbah lingkungan dan pertanian berbasis pemberdayaan dan kesetaraan yang terintegrasi

Fase Penemuan / Ideation
Pensil Terbang

Inovasi: Tas Siaga Bencana Ramah Lansia.